Sejarah Islam di Singapura dan Keistimewaan Bagi Penganutnya

Perkembangan Islam di Singapura mengalami pasang surut karena negaranya merupakan melting pot. Tentu terdapat perbedaan budaya, kultur, tradisi maupun keyakinan. Pastinya saling melebur serta menyebar termasuk agama Islam.

Menurut data sebenarnya Muslim adalah minoritas dibandingkan agama lainnya. Untuk yang terpopuler adalah Buddha lalu diikuti Atheist atau tanpa agama. Selanjutnya ada penganut Kristen dan baru Islam dalam posisi keempat.

Walaupun termasuk minoritas tapi faktanya memiliki banyak keistimewaan hebat. Terutama karena pemerintah dapat mengatur umat tidak seperti agama lain. Tentu keistimewaan tersebut muncul karena dibuat dengan sumber berupa konstitusi.

Keberadaan Islam di Singapura juga terdukung adanya Menteri Agama Islam. Hal ini sesuai Pasal 152 mengenai perlindungan terhadap penduduk, agama, budaya dan bahasa. Belum lagi terdapat UU administrasi hukum Muslim.

Artinya akan mengatur tentang perkawinan, warisan, wakaf, pembangunan masjid dan sebagainya. Walaupun minoritas tapi tetap merasakan kenyamanan dalam hidup. Apalagi sejarahnya panjang dan punya toleransi beragama yang baik.

Sejarah Islam di Singapura Sejak Zaman Kerajaan dan Kolonial

Islam merupakan agama minoritas karena penganutnya hanya kurang dari 15% keseluruhan penduduk. Umumnya kelompok muslim berasal dari suku Melayu. Selain itu ada juga keturunan orang India, Pakistan, Arab dan sebagainya.

Untuk orang Islam di Singapura dari suku Melayu umumnya Muslim Suni. Sebagian besar orang Muslim berasal dari kawasan Asia Selatan. Tapi ada penduduk Muslim yang merupakan keturunan Tionghoa hingga Eurasia.

Singapura sendiri pernah menjadi pusat penyebaran yang besar dalam kawasan Asia Tenggara. Terlebih karena memiliki lokasi sebagai pintu perdagangan internasional. Pastinya membuat dakwah agama kemudian bertumbuh pesat.

Awal penyebarannya dari zaman abad ke-7 menurut Dinasti Tang. Tentu bermula dari kaum Muslim pendatang yang merupakan pedagang. Para pedagang Arab dan Persia meningkatkan perdagangan pada abad ke-8 hingga ke-11.

Sementara itu pada zaman kerajaan Sriwijaya sebenarnya kawasannya terpenting. Begitu juga pada abad ke-15 saat menjadi kepemilikan Kerajaan Ayutthaya, Thailand. Kekuasaan ini kemudian berhasil jatuh pada Kesultanan Malaka.

Perkembangan Islam di Singapura waktu itu dipimpin Raja Paramerwara. Kemudian mendirikan bandar yang banyak dikunjungi pedagang Muslim. Lalu para pedangan melakukan banyak usaha mengembangkan dan membentuk komunitas Muslim.

Selanjutnya pada zaman kolonial, Kesultanan Malaka kalah dari Portugis pada 1511. Penyebaran Islam terhenti dan Kesultanan Malaka pindah ke Johor. Baru setelah Belanda datang menggantikan Portugis, Islam kembali menyebar.

Tapi Inggris datang dan menguasai wilayah Singapura pada abad ke-20. Pada masa tersebut perkembangannya juga tidak baik. Memasuki abad ke-20 dan seterusnya baru berkembang kembali dengan dakwah dan lembaga Muslim.

Toleransi Antar Umat Beragama Menjadi Kebiasaan Warga Singapura

Panjangnya sejarah Islam di Singapura membuat toleransi antar umat beragama terbentuk. Bahkan pendekatan dari perspektif islam terbilang penting. Pada dasarnya jika melihat dari budaya negeri ini mengambil pengaruh barat.

Inilah alasannya kenapa banyak kebudayaan menjadi bagian dalam masyarakat. Kebanyakan orang muslim harus tetap menjalankan praktek keagamaan dengan baik. Tentu seringkali merasakan kebingungan karena penerapan secara umum.

Pemerintah setempat bersama dengan ulama telah mengupayakan banyak hal. Terutama berkaitan dengan upaya menjaga komunitas Islam supaya menjalankan praktek keagamaan dengan baik. Tentu tidak boleh terpengaruhi pandangan luar.

Belum lagi kemunculan pandangan atau pendekatan berbeda dengan agama. Faktanya banyak event dilakukan seperti International Conference on Community of Success. Event ini menjadi bentuk kaum minoritas sekalipun harus berpegang teguh.

Komunitas Islam di Singapura tambah kuat karena mempertahankan agamanya. Tentu dapat ikut serta menjadi warga negara yang memiliki tanggung jawab. Agama tetap dapat dipegang tapi bisa mengikuti perkembangan negara sendiri.

Banyaknya perubahan maupun dampak dari luar tidak menjadi hal buruk. Terutama jika mampu memegang teguh perintah agama. Tidak heran walaupun menjadi agama keempat terbesar negara ini tetap bertahan dengan solid.

Jika ingin mengetahui sejarah atau toleransi beragama Singapore, bisa segera berkunjung. SGCab menyediakan paket wisata Singapura dan Malaysia yang lengkap. Jangan lupa juga menggunakan layanan jasa sewa atau rental kendaraan SGCab.

Terutama agar berpindah tempat dengan nyaman dan mudah. Kami berpengalaman melayani selama 10 tahun lebih. Tentu membantu urusan pribadi, bisnis, event dan sebagainya. Hubungilah nomor pada halaman kontak untuk memesan kendaraan

Layanan tourwisatasingapura.com by SGCab juga akan membuka kantor di Jogja sehingga Anda bisa pesan Layanan lebih mudah. Hubungi untuk pemesanan lalu nikmati sejarah Islam di Singapura dan paket wisata mengagumkan.

× Chat NOW!